PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA MURID
oleh Irma Sunarty Purba
FASILITATOR : ASLIATI,M.Pd & PENDAMPING : TRI ASTARI, M.Pd
Latar belakang
Hidup di masa penjajahan Belanda, akhirnya mendorong Ki Hadjar Dewantara untuk memaknai pendidikan secara filosofi. Filosofi ini lahir sebagai upaya memerdekakan manusia dalam aspek lahiriah yaitu keluar dari kemiskinan dan kebodohan serta aspek batiniah yaitu memiliki otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas dan demokratik.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dengan berbagai ide yang dimiliki dari Ki Hajar Dewantara ada satu konsep yang terlupakan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Ki Hajar pernah melontarkan konsep belajar 3 dinding. Beliau berpendapat bawa harus ada satu sisi yang terbuka. Dinding yang terbuka tersebut diartikan bahwa agar murid dapat melihat langsung dunia nyata di dalam kelas mereka dan ingin menegaskan bahwa tidak ada batas atau jarak antara di dalam kelas dengan realita di luar.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia sebut dengan Tri Pusat Pendidikan. (Di kutip dari Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 2 No 3 Tahun 2019 ISSN: E-ISSN 2620-7982, P-ISSN: 2620-7990)
Penerapan Filosofi Ki Hadjar Dewantara dan Kendalanya
Kondisi Pandemi Covid 19 saat ini memaksakan setiap satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran dari rumah secara daring. Dilapangan penulis menemukan fakta bahwa pembelajaran secara daring belum terlaksana secara maksimal. Banyak faktor yang menimbulkan masalah di lapaangan. Salah satu faktor tersebut adalah satuan pendidikan masih berfokus pada penuntasan kurikulum sehingga dibutuhkan perubahan strategi pembelajaran yang berpusat pada murid sesuai dengan kodrat alam (keterbatasan kemampuan siswa memahami materi pelajaran) dan kodrat zaman (melek menggunakan teknologi).
Mengamati perkembangan teknologi dan pendidikan, Pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangatlah penting diterapkan pada era zaman sekarang. Yang dimana Para pendidik dapat menerapkan Filosofi pendidikan “ Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangun Karsa , Ing Ngarsa Sung Tulada “ yang artinya “ Dari Belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan Arahan, pada saat bersama siswa seorang guru harus mampu menciptakan Pra karsa dan Idea dan ketika guru di depan seorang guru harus memberi teladan dan contoh dengan tindakan yang baik”.
Lihat Juga : Upacara Bendera Berpihak Kepada Murid Melalui Inkuiri Apresiatif
Filosofi Pendidikan Pembelajaran berpihak kepada murid
Jika Filosofi pendidikan tersebut di jalankan dengan baik, maka terciptalah Student Wellbeing. Maksunya adalah Siswa dan Guru berkolaborasi bersama untuk menggali dan menggembangkan Potensi Murid. Tujuan lainya adalah mengakomodasi karakteristik masing masing untuk terciptanya pembelajaran yang berpihak pada murid. Hal ini diharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan.
Perkembangan teknologi mempengaruhi kemajuan dunia pendidikan saat ini. Sehingga peran pendidikan di zaman sekarang tidak terlepas dengan menggunakan teknologi dalam aksi nyata ini saya menggunakan media social Whatts App dan zoom untuk menyampaikan kesepakatan kelas serta berdiskusi bersama memberikan umpan balik terhadap kegiatan murid yang sudah dilaksanakan dirumah untuk mendapatkan pembelajaran bermakna yang berpusat pada anak.
AKSI NYATA
Dengan melihat kondisi dilapangan saat ini mendorong saya untuk melakukan sebuah aksi nyata untuk melakukan perubahan setidaknya di satuan pendidikan saya saat ini. Adapun aksi nyata yang saya lakukan adalah mengubah metode pembelajaran yang Berfokus pada penuntasan materi menjadi berpusat kepada murid yakni saya mengajarkan pembelajaran kecakapan hidup dirumah dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan dirumah selama 4 hari dengan langkah-langkah yang disepakati bersama dan pada hari ke-5 saya mengajak murid saya untuk merefleksi bagaimana pembelajaran yang diambil dari kegiatan tersebut yang dituangkan pada laporan tertulis dalam kertas double folio tetap harus menumbuhkan karakter dan praktik baik untuk kecakapan hidup murid dirumah selama belajar dirumah dan membiasakan menggunakan Bahasa yang baik dan sopan.
Kegiatan Aksi Nyata
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, perlu adanya sebuah aksi nyata dari saya sebagai calon Guru penggerak. Kegiatan Aksi nyata yang saya lakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan yang bersifat mingguan. Pada minggu pertama, saya melakukan diskusi dengan Kepala Sekolah sebagai pimpinan satuan pendidikan saya untuk memaparkan rencana kegiatan rancangan aksi nyata saya.
Calon Guru Penggerak berkoordinasi dengan Kepala Sekolah
Tahap berikutnya adalah saya melaksanakan diagnosis
non kognitif dengan cara berdiskusi secara daring untuk menentukan kesepakatan
bersama jadwal pelaksanaan pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini
menggunakan aplikasi zoom meeting.
Namun, pada tahap ini saya mendapati beberapa kendala.
Salah satu kendala terbesarnya adalah masalah kuota internet yang sangat besar
saat menggunakan aplikasi zoom. Hal ini diperparah karena penghasilan orang tua
murid saya masih banyak dibawah rata-rata. Sebagian besar dari orang tua murid
bekerja sebagai pekerja tidak tetap dengan penghasilan yang tidak tetap pula.
Kendala lainya adalah berkaitan dengan smartphone
(gawai) murid yang sebagian besar masih belum begitu mendukung pembelajaran
dari segi kapasitas memori.
Guru berdiskusi dengan murid Via Zoom Meeting
Pada minggu kedua, saya beserta murid melaksanakan
kegiatan pembelajaran daring melalui aplikasi zoom meeting membahas teknik dan
strategi pembelajaran bermakna. Pada tahap ini saya menggunakan aplikasi padlet
yaitu kegiatan sehari-hari dirumah selama 4 hari dan pada hari ke-5 membuat
refleksi dengan kegIatan sebagai berikut :
1. Mencuci Baju sendiri tuliskan atau ceritakan langkah-langkah
caranya atau dikenal dengan tutorial
2. Memasak makanan kesukaan tuliskan atau ceritakan
langkah-langkah atau tutorialnya
3. Membantu orang tua (aktivitas bebas dan positif) laporan berupa foto
4. Melakukan Kegiatan yang / hobi disukai tua (aktivitas bebas
dan positif) laporan berupa foto
5. Refleksi
diri dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa yang kamu rasakan dalam melaksanakan kegiatan?
b. Kegiatan apa yang paling kamu tidak sukai dari 4 hari
kegiatan tersebut?
c. Berikan alasannya!
d. Tuliskan rencana perbaikan diri!
Kemudian pada minggu ke-3 murid melaksanakan kegiatan
yang sudah disepakati bersama dirumah masing-masing seterusnya pada minggu ke-4
saya mengadakan pembelajaran daring kembali dengan menggunakan zoom meeting
tujuannya untuk mempresentasikan hasil kegiatan dan refleksi diri murid-murid
saya serta dituangkan dalam bentuk laporan.
A. HASIL DARI AKSI NYATA
Secara umum, hasil yang
diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran aksi nyata adalah adanya perubahan
dari segi motivasi belajar dan partisipasi dalam mengikuti pembelajaran
bermakna. Setelah sebelumnya saya memberikan waktu khusus kepada murid untuk
melaksanakan pemebelajaran bermakna sesuai dengan kodrat anak serta mengarah
kepada konsep merdeka Belajar. Di awal kegiatan terdapat kesepakatan bahwa
murid diperbolehkan memilih 2 kegiatan yang dipilih dan disepakati berdasarkan
kegiatan yang benar-benar diinginkan oleh murid. Kegiatan tersebut dapat
terlaksana dengan baik.
B.
PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN KEGIATAN
KEGAGALAN:
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa salah satu kendala dalam pelaksanaannya karena
menggunakan aplikasi zoom meeting beberapa HP siswa tidak mendukung. Hal ini
kerena memori Smartphone yang dimiliki oleh murid sangat terbatas. Selain Paket
Internet yang terbatas, masalah koneksi yang tidak stabil juga mempengaruhi
kondisi kegiatan Aksi nyata ini sehingga beberapa murid tidak dapat
mengikutinya. Namun saya mengatasi masalah ini dengan mengirimkan video rekaman
zoom ke forum google classroom agar dapat dilihat murid yang tidak dapat
mengikuti pembelajaran.
KEBERHASILAN:
Kegiatan aksi nyata yang saya lakukan di satuan pendidikan memikili
dampak positif bagi murid saya. Salah satunya adalah ada peningkatan motivasi
Belajar murid. Mereka berpendapat kegiatan ini mampu memotivasi mereka dalam
mengikuti pembelajaran karena konsep merdeka belajar yang membuat mereka lebih
tertarik dan tertantang dalam melaksanakan pembelajaran tersebut.
C. RENCANA PERBAIKAN PELAKSAAN DI MASA MENDATANG.
Ada beberapa perbaikan yang masih harus saya lakukan demi peningkatan kualitas pendidikan paling tidak di satuan pendidikan saya. Dengan mengupgrade diri untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik di sekolah saya. Langkah kedepannya yang saya lakukan adalah dengan mengajak rekan guru di satuan pendidikan saya. Tujuannya adalah mengajak rekan guru untuk berkolaborasi menanamkan filosofi Ki Hadjar Dewantara yang memberikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
D. Dokumentasi Proses dan hasil pelaksanaan Aksi Nyata
1. Dokumentasi proses Pembelajaran zoom meeting
Pembelajaran Awal dengan kesepakatan Bersama
Keren Ibu!!!! Two thumbs for you.
ReplyDeleteThanks sukses selalu
DeleteTerimakasih Ibu/bapak hebat
ReplyDeleteMantap.
ReplyDeleteSangat bermanfaat..
ReplyDeletePost a Comment