3.1.A.8. KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

(Pendidikan Guru Penggerak)

Oleh Irma Sunarty Purba

Fasilitator : Prasetyo, M.Pd

Pendamping : Tri Astari, M.Pd


Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka dalam Pengambilan Keputusan

R. M. Suwardi Suryaningrat yang kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara mendirikan Perguruan Nasional Taman siswa (Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa) pada tahun 1922, beliau mencetuskan asas-asas pendidikan yang kerap kita kenal sebagai patrap triloka. Patrap triloka terdiri atas tiga semboyan yang sampai saat ini menjadi panutan di dunia pendidikan Indonesia: Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Umumnya semboyan tersebut diterjemahkan menjadi “di depan memberi teladan”, “di tengah membangun motivasi”, dan “di belakang memberikan dukungan”.(Modul Pendidikan Guru Penggerak). 

Dalam filosofi Pratap Triloka ini Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat menarik tali benang filosofi Ki Hadjar Dewantara tersebut  untuk dapat mengambil sebuah Keputusan yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pembelajaran yakni Guru harus mampu menjadi teladan yang baik dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab serta menjadi pembimbing pembelajaran yang menuntun kodrat anak sesuai dengan kompetensi dan jenjang usianya serta merta menjadi pendorong yang handal untuk dapat selalu mendukung dan mendorong tumbuh kembang murid sesuai dengan potensinya demikian juga ketika dalam mengambil keputusan yang dihadapkan pada permasalahan dilema etika murid kita didalam pembelajaran.dan muara keputrusan tersebut tetap pada hal mendidik atau istilah among yang tetap pada menuntun pada kepribadian karakter anak yang seimbang budi luhur dikenal dengan keseimbangan holistic dengan olah pikir, olah hati dan olah raganya.

Nilai - Nilai yang mempengaruhi pengambilan Keputusan

Sebagai seorang pendidik dan pemimpin pembelajaran, saat mengambil keputusan yang bertanggung jawab, saya perlu mempertimbangkan beberapa nilai – nilai agar keputusan yang diambil dapat bersifat arif dan bijaksana. Nilai – nilai yang tertanam dalam diri seseorang sangat mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Sebelum mengambil keputusan, seseorang harus mengetahui dengan jelas Permasalahan apa yang sedang terjadi agar keputusan yang diambil merupakan terbaik. pengambilan keputusan sangat membutuhkan informasi yang utuh dan diolah informasi tersebut secara berkaitan (tersistem).

Pengambilan Keputusan


Pada Saat melakukan kegiatan ‘Coaching’ (Bimbingan) terhadap murid yang mengalami masalah, saya telah menerapkan 9 langkah pengujian dan pengampilan keputusan yang sesuai dengan arahan pendamping dan fasilitator juga sesuai isi modul pendidikan guru penggerak yakni : 

  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini.
  4. Pengujian Benar atau Salah
  • Uji legal- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut?
  • Uji regulasi- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut?
  • Uji intuisi- Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?
  • Uji Halaman Depan Koran- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran?  Apakah Anda merasa nyaman? Bila Anda tidak merasa nyaman, kemungkinan kasus tersebut bukan kasus dilema etika, namun bujukan moral.
  • Uji Panutan/Idola- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
6. Prinsip Pengambilan Keputusan
7. Investigasi Opsi Trilemma
8. Buat Keputusan
9. Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan.

Hal ini berdampak kepada keputusan yang saya ambil dalam menghadapi dilemma etika yang saya jumpai di satuan pendidikan saya. Setiap masalah tersebut dapat terjawab dengan bantuan sesi ‘Coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Dalam Studi kasus yang berkaitan dengan masalah moral atau etika, pengambilan keputusan akan sangat bergantung pada nilai – nilai yang dianut oleh pendidik tersebut. Sebagai contoh, jika seorang pendidik menganut pada nilai kebenaran dan kejujuran,  maka dalam contoh kasus dilemma etika dan bujukan moral, maka Ia tidak akan berkompromi dengan hal – hal yang bertentangan dengan nilai kebenaran. Disisi lain, jika seorang pendidik masih memiliki nilai rasa kasihan, maka pada studi kasus anak yang menyontek ujian matematika akan menyimpan rahasia tersebut demi keberlangsungan pendidikan anak tersebut di Universitas pilihannya. Tentunya pengambilan keputusan ini sangat tergantung kepada nilai-nilai yang dipegang oleh pendidik yang besangkutan. Tentunya setiap pendidik memiliki pertimbangan tersendiri dalam mengambil keputusannya.

Pengambilan Keputusan yang berdampak

Pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal ini dikarenakan keputusan yang diambil telah mempertimbangkan beberapa aspek dan mengikuti 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan serta telah melakukan pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulasi, uji intuisi, Uji halaman depan, Uji panutan). Ketika seorang pendidik telah melaksanakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut, maka niscaya keputusan yang diambil akan tetap menciptakan lingkungan yang positif dengan tetap melakukan refleksi terhadap keputusan yang diambil.



Kendala dalam Pengambilan Keputusan

Dalam mengambil keputusan yang berdampak positif bagi lingkungan tentunya terdapat berbagai kesulitan yang terjadi dilapangan. Pengalaman saya di satuan pendidikan, saya mengahadapi kendala dalam mengambil keputusan saat menghadapi dilema etika. Sebagai contoh, Saya pernah menghadapi masalah yang berkaitan dengan seorang murid. Dimasa pendemi ini, Ia tidak pernah mengumpulkan tugas selama pembelajaran kerena membantu merawat Ibu yang sedang sakit sementara Ayahnya sedang merantau di luar kota. Ketika hendak pembagian raport mid semester, nilai tugas anak tidak ada sehingga rata-rata nilainya menjadi sangat rendah. Sebagai pendidik, saya mengalami dilemma. Dimana, di satu sisi saya harus tetap jujur dalam memberikan nilai, namun saya memiliki rasa kasihan terhadap anak tersebut yang tidak mengerjakan tugasnya kerena merawat Ibunya. Keputusan yang saya ambil adalah tetap memberikan kesempatan kepada anak tersebut dengan meringankan tugas yang akan dikerjakannya. Disatu sisi, keputusan yang saya ambil mengalami kendala dari rekan sejawat yang kurang setuju dengan keputusan tersebut karena tidak berkeadilan dengan murid yang lainnya. Akhirnya setelah saya jelaskan kondisi sebenarnya, rekan sejawat dapat menerima keputusan yang saya ambil tersebut.

Keputusan yang saya ambil mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid saya. Keputusan tersebut tentunya dapat membentuk karakter murid serta mempengaruhi kehidupannya di masa depan. Tentunya Ia akan tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan pendidikan nya sehingga Ia dapat memperoleh pendidikan yang layak demi masa depannya.

Setiap kebijakan atau keputusan yang diambil oleh pendidik sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi kehidupan atau masa depan muridnya. Jika seorang pendidik mengambil keputusan yang kurang arif dan bijaksana terhadap dilema yang dihadapi dengan peserta didiknya, maka hal ini akan berdampak kepada hal – hal yang kurang baik bagi murid tersebut.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari modul ini adalah bahwa pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi terhadap hal – hal yang berkaitan dengan murid khususnya terhadap pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Trilokanya. Nilai – nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik juga mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya serta Pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.


Lihat Juga : 

9 Komentar

  1. Terima Kasih atas info nya. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah menambah pengetahuan saya sebagai guru

    BalasHapus
  3. Terima kasih sudah menambah wawasan saya sebagai seorang guru.

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas infonya .. sangat-sangat menambah wawasan

    BalasHapus
  5. Terimakasih atas informasi pentingnya, sangat bermanfaat bagi saya

    BalasHapus
  6. Terimakasih atas masukkannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama